Case Study: Permasalahan Brand “HerbaGlow” Akibat Website yang Tidak Optimal

1. Latar Belakang

HerbaGlow adalah brand lokal skincare berbahan herbal yang menjual produknya 90% melalui website. Pada tahun pertama, penjualan tinggi karena kampanye iklan online. Namun, setelah 1,5 tahun, traffic meningkat tapi konversi menurun drastis.

2. Permasalahan Utama

  • Banyak pengunjung website, tapi tidak membeli.
  • Tingkat bounce rate mencapai 75%.
  • Mobile experience buruk, padahal 85% pengguna dari HP.
  • Website lambat diakses dan desainnya tidak user-friendly.

3. Analisis Masalah Website

AspekMasalah
UI/UXDesain kuno, tidak responsif di mobile, navigasi membingungkan
PerformaLoading time > 5 detik (ideal: < 2 detik)
SEOStruktur halaman buruk, judul & meta tag tidak optimal
CheckoutProses terlalu panjang & tidak ada metode pembayaran populer

4. Dampak

  • Konversi turun dari 4% menjadi 1.2%.
  • Banyak keranjang ditinggalkan (cart abandonment rate > 60%).
  • Reputasi brand turun di media sosial akibat keluhan user experience.

5. Solusi yang Diterapkan

  • Redesign total website dengan prinsip UI/UX modern.
  • Fokus pada mobile-first design.
  • Optimasi kecepatan dengan CDN dan kompresi gambar.
  • Integrasi sistem pembayaran yang lebih mudah (e-wallet, QRIS).
  • Pengujian A/B untuk landing page dan tombol CTA.

6. Hasil

  • Konversi naik menjadi 3.8% dalam 2 bulan.
  • Bounce rate turun menjadi 38%.
  • Tingkat pembelian dari mobile naik 60%.
  • Waktu buka halaman turun dari 5,2 detik → 1,9 detik.

7. Kesimpulan

Website bukan hanya media jualan, tapi juga wajah dari brand. Masalah teknis dan desain bisa langsung berdampak pada kepercayaan pelanggan. Investasi pada UX dan performa website adalah kunci mempertahankan loyalitas dan meningkatkan konversi.


Kalau kamu mau, saya bisa bantu buat versi PowerPoint, PDF, atau dokumen Word dari studi kasus ini. Mau difokuskan ke UI/UX? Digital marketing? Developer side?

Scroll to Top
×